Puisi & Sajak

Buat temen temen yang belum tau, apa bedanya puisi sama sajak ayoo di baca! 🙂

Secara garis besar, puisi dan sajak memiliki kemiripan. Kebanyakan orang menganggap kedua karya sastra ini adalah sama, namun sebenarnya berbeda. Perbedaannya memang tidak mutlak terlihat. Hal tersebut menyebabkan keduanya dianggap sama. Satu hal yang perlu di ingat, sajak pasti adalah puisi, namun puisi belum tentu sajak.

  1. Perbedaan berdasarkan pengertian
    A. Puisi
    Dalam bahasa inggris Puisi dikenal dengan kata “poerty”. Puisi mengandung arti yang lebih umum, dan puisi sering kali muncul dalam suatu cerpen, karangan, atau novel. Misalnya selalu im ada penilaian “kalimatnya puitis sekali”. Hal ini menunjukkan bahwa puisi bukan selalu merupakan karya sastra yang berdiri sendiri. Puisi diartikan sebagai susunan kata indah yang bermakna dan terikat dengan aturan serta unsur bunyi.
    B. Sajak
    Dalam bahasa Inggris, sajak dikenal dari kata “poem”. Sajak merupakan puisi yang berdiri sendiri atau bersifat individu. Sajak memiliki arti yang lebih luas daripada puisi. Hal ini karena sajak lebih berkaitan dengan bunyi pada kalimat di dalamnya. Dalam sajak, antar kata saling berasosiasi karena persamaan bunyi. Pesan yang disampaikan juga tidak berinterpretasi dan bertafsir-tafsir.
  2. Perbedaan dalam pengungkapan kata
    A. Puisi
    Puisi mengungkapkan makna secara implisit, secara samar, dan hanya sekedar tersirat. Kata-kata yang digunakan secara dominan menggunakan majas atau memiliki arti konotatif. Sehingga di dalam puisi mengundang pembaca untuk berimajinasi sesuai interpretasi mereka masing-masing. Puisi sering memberikan ilusi kepada pembaca tentang keindahan, membawa pembaca dalam angan-angan, menciptakan suatu gagasan sesuai suasana ketika membaca puisi.
    B. Sajak
    Dalam hal pengungkapan kata, sajak secara dominan dipengaruhi oleh unsur lagu, irama, keharmonisan bunyi. Makna yang disampaikan dalam sajak tidak hanya secara tersirat tetapi menyangkut keseluruhan isi.
  3. Perbedaan berdasarkan keterikatan peraturan
    A. Puisi
    Pada puisi lama terikat pada aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata dan rima. Bahkan puisi (lama) terlihat sangat kaku karena keterikatannya terhadap aturan yang ada.
    B. Sajak
    Sajak tidak terlalu terikat dengan aturan-aturan seperti pada puisi (lama). Karya sastra sajak juga mementingkan keselarasan bunyi sehingga sajak lebih dikenal sebagai persamaan bunyi.

Contoh puisi :
SELAMAT TINGGAL
Ini muka penuh luka
Siapa punya?
Kudengar seru menderu
Dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?
Lagi lain pula
Menggelepar tengah malam buta
Ah..!!!
Segala menebal, segala mengenta;
Segala tak kukenal..!!
Selamat tinggal..!!
Karya:Chairil Anwar

Contoh sajak:
Pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari
(Sapardi Djoko Damono)

Satu respons untuk “Puisi & Sajak”

Add yours

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Situs yang Dikembangkan dengan WordPress.com.

Atas ↑

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai